Mavic Air atau Mavic Pro Atau Beli Dua-Duanya?

5 tahun yang lalu

 

Ada Dua Jenis Drone Type Mavic. Mavic Pro dan Mavic Air ( Sebenarnya masih ada Mavic 2 Pro & Mavic 2 Zoom)
 

 

Spesifikasi

 

Mavic Air menggunaan sensor CMOS ukuran 1/2.3 inch yang mampu meng-capture foto dengan resolusi 12MP (udah bisa HDR juga) dan juga bisa untuk menangkap foto spherical panorama. Kameranya juga cukup ciamik karena udah bisa record 4K di 30 fps, 2.7K di 60fps, dan Full HD di 120fps.

Nah ini yang bagus, dalam perekaman video, Mavic Air menggunakan bitrate 100Mbps. Ini super cepat sekali, dan berarti video yang Anda rekam akan menghasilkan lebih banyak informasi dan detail di dalamnya. Kameranya memiliki sudut pandang sebesar 85° dan tentunya sudah disupport dengan 3-axis gimbal.

Sementara itu kamera Mavic Pro juga masih fair untuk kita bandingkan dengan Mavic Air, karena meskipun secara spesifikasi nggak beda jauh, tapi tetap saja ada sedikit perbedaan. Kamera Mavic Pro juga support 3-axis gimbalhanya saja, kali ini memiliki sudut pandang yang tidak seberapa lebar, 78°. Kamera Mavic Pro juga sama-sama menjepret foto di resolusi 12MP dan juga merecord video resolusi 4K di 30fps. Namun, agar kita bisa mendapatkan video di 120fps, kita harus menggunakan resolusi 720p, plus kamera ini juga masih belum bisa capture foto HDR.

Mavic Air lebih aman untuk diterbangkan mengingat obstacle-sensing-nya lebih canggih. Sensor anti tabrak ini ada di depan, belakang, dan juga bawah (Mavic Pro hanya di depan dan bawah). Namun, dalam hal jarak terbang, Mavic Pro diklaim bisa mempertahankan komunikasi dengan remote hingga jarak sekitar 6km, sementara Mavic Air masih sampai di jarak 4km. Semua ini berkat sistem transmisi Ocusync pada Mavic Pro yang memberikan transimisi lebih kuat sehingga liveview lebih jelas dan stabil Mavic Air masih menggunakan teknologi Lightbridge pada transmisinya.

Kemudian meskipun keduanya sama-sama bisa dipasangi MicroSD, kapasitas yang bisa disupport Mavic Pro hanya sebatas 64Gb. Mavic Air sudah bisa support memori sebesar 128Gb dan sekaligus masih ada memori internal sebesar 8Gb, jaga-jaga kalau kita lupa pasang memori.

Design & Ukuran

Sebenarnya desain Mavic Air dan Mavic Pro cukup mirip. Keduanya memiliki propeller arm yang bisa dilipat keluar dari bodi yang bentuknya juga sama-sama kotak. Letak kamera juga sama-sama di depan, namun kameranya Mavic Pro lebih “keluar” sekaligus gimbalnya, sementara kameranya Mavic Air lebih masuk kedalam body.

Perbedaan yang paling mencolok jelas ada di ukurannya. Sekilas, ukuran Mavic Air bisa dibilang separuh dari bodi Mavic Pro, dan 41% lebih ringan. Mavic Pro beratnya sekitar 734g sementara Mavic Air sekitar 430g. Secara lebar Mavic Air relatif sama dengan kakanya, namun bodinya lebih pendek dan dan lebih rendah, jadi waktu dilipat akan lebih kecil. Dimensi Mavic Pro adalah 198 x 83 x 83mm sementara Mavic Air hanya 168 x 83 x 49mm, lebih pasti untuk masuk saku/kantong.

Selain itu, untuk memaksimalkan kesan portable-nya, remote Mavic Air juga bisa dilepas untuk bagian stick-nya. Jadi nggak perlu khawatir nyantol saku atau ragu waktu nutup tas

 

Kontrol

Baik Mavic Air maupun Mavic Pro, keduanya bisa disambungkan dengan fitur first person view menggunakan DJI Goggles. Hanya saja, Mavic Pro bisa tersambung tanpa menggunakan kabel (sekali lagi berkat Ocusync) dan Mavic Air  harus menggunakan kabel. Jika kabel pada DJI Goggles ini jadi hal yang sangat penting bagi Anda, maka Mavic Pro unggul dalam hal ini.

Baterai yang digunakan pada Mavic Air memiiki kapasitas 2.375 mAh yang memungkinkan untuk terbang selama 21 menit. Sementara Mavic Pro sudah terbukti bisa terbang hingga 27 menit berkat kapasitas baterainya yang sebesar 3.830 mAh.

Karena desain Mavic Air yang lebih pipih, drone baru ini bisa terbang hingga kecepatan 68.4 km/jam, lebih cepat jika dibandingkan dengan top speed dari Mavic Pro (65 km/jam). Dalam menghadapi angin, keduanya dikenal cukup ciamik karena berhasil mempertahankan posisi dengan baik, bahkan ketika kecepatan angin di 38 km/jam.

Nah, cukup bahas masalah terbangnya, sekarang waktunya bahas remote karena di sinilah letak perbedaannya. Menganut sistem gesture dari DJI Spark, Mavic Air bisa dikendalikan dengan gerakan tangan kita.

Kemudian dalam mode terbang otomatis, DJI Mavic Air juga dilengkapi dengan 2 mode baru: Asteroid & Boomerang. Mode Boomerang akan membuat Mavic Air terbang jauh dengan gerakan melingkar dan kembali lagi ke pilot layaknya bumerang. Sementara mode Asteroid, akan menciptakan gambar spherical panorama yang juga akan digabungkan ke dalam video.

 

 

Sensor anti-obstacle pada Mavic Air juga sudah ditingkatkan lagi sehingga akan lebih mudah diterbangkan oleh siapapun. Jika ada halangan, bukannya akan berhenti, Mavic Air akan menghindar dan berusaha melanjutkan rute yang sudah ditentukan.

Active Track-nya pun juga ikutan upgrade, dimana Mavic Air akan follow satu subjek yang kita pilih, dan akan selalu menempatkannya di tengah frame. Di sini juga ada perbedaan dimana kalau pada Mavic Pro untuk follow sebuah subjek kita harus membuat kotak pada subjek tersebut, namun pada Mavic Air kita cukup tap saja. Plus, Active Track baru ini juga mampu follow subjek lebih dari satu.

Secara garis besar, Mavic Air ini melebihi Mavic Pro di beberapa hal seperti: kemampuan terbang, kontrol, dan ukuran, meskipun tidak bisa terbang lebih jauh dan lebih lama dibandingkan Mavic Pro.